Ketika Kenyataan Tidak Sesuai Dengan Keinginan

                Keinginan? Bukankah itu yang paling didambakan oleh setiap manusia untuk terwujud? Untuk berubah menjadi kenyataan? Hampir semua manusia yang memiliki keinginan, menginginkan Keinginannya itu terwujud. Termaksud saya.
 Dahulu saya pernah menginginkan sebuah hal yang sangat   indah untuk terwujud(dalam hal cinta, hoho), sampai terkadang saya takut akan kehilangan apa yang saya inginkan. Namun fakta berbanding terbalik dengan apa yang saya inginkan. Serasa semua perbuatan yang telah saya lakukan teradap keinginan itu sia-sia, hal yang sudah saya perjuangkan lebih dari satu tahun, kandas seketika. Dahulu sempat saya berpikir bahwa saya berada ditengah ketidakadilan. Dan ketika saya mulai merenung berpikir, “mengapa semua ini bisa terjadi?” hingga saya teringat pada sebuah ingat kepada sebuah kalimat, “Allah itu tidak meberikan apa yang kamu inginkan, tapi Allah memberikan sesuatu yang kamu butuhkan.” Saya diam seribu bahasa, kembali berpikir, dan ternyata ada hikmah di balik masalah ini, dia mengajarkan secara tidak langsung kepada saya tentang Husnudzon(berpikir positif) ahlak Rasullullah yang cukup sulit untuk diterapkan. Bukan sekedar kalimat tadi itu saja. Kakak tertua saya juga berkata, “aku sekarang sadar, mengapa ada hal yang bisa aku dapat dengan mudahnya(tentunya dengan usaha), tetapi ada beberapa hal yang belum aku dapat. Setelah aku aku merenung, aku menemukan jawabannya. Bahwa ternyata Allah tidak mengabulkan beberapa permintaanku karena Allah tahu bahwa aku itu belum siap untuk menerima hal itu.” Seketika itu saya makin paham akan semua hal ini, bahwa mungkin Allah tidak mengabulkan keinginan saya karena Allah tahu, bahwa hal itu bukan yang saya butuhkan, karena mungkin itu akan menjadi sebuah pedang yang menusuk kehidupan saya. Tetapi dibalik ketidak tercapainya keinginan saya itu, Allah menyelipkan sebuah pelajaran. Betapa Allah baik masih mengingatkan saya. Dan sekarang, saya mencoba mulai menjalani hidup dengan berpegangan dengan kalimat-kalimat tadi itu.
Berkeinginan bukanlah sebuah hal yang salah. Berkeinginan itu bagus, bisa menjadi sebuah motivasi hidup kita untuk menggapai apa yang kita angan-angankan. Tanpa keinginan tak ada impian, tanpa keinginan hidup terasa gak ada tujuannya. Namun, kita harus bisa berlapang dada, dan ikhlas kalau ternyata keinginan kita belum tercapai. Mungkin saja kita belum siap untuk menerima itu. Misalkan, jika dalam hal prestasi, ketika nanti keinginan kita itu tercapai kita akan menjadi sombong(walaupun awalnya tidak ada niat  untuk menyombongkannya), dalam urusan cinta, ketika orang yang kita damba-dambakan tidak menjadi milik kita, itu mungkin karena Allah tahu bahwa jika kita menjalin hubungan dengan si dia, kita hanya akan membuang-buang waktu kita, hanya akan membuat hidup yang sudah rumit tambah rumit, dan juga mungkin sikap, sifat, mental, dan kedewasaan pemikiran kita masih kurang, sehingga percuma kalau nantinya ketika menjalani hubungan itu hanya akan menjadi seseorang yang hanya bisa menyakiti. Saran saya sih sebelum mau terjun ke dunia cinta(wedeehh terjun payung kalii) lebih baik, belajar dulu untuk mulai menjadi seorang yang berpikir dewasa. Hehee.
Kesimpulannya adalah. Ketika keinginan kita belum terwujud, yakinkan hati untuk berpikir, dan bersyukur bahwa Allah telah menunjukan jalan-Nya yang paling baik untuk kita, dan juga kalau punya keinginan, atau ketika dihadapkan pada dua pilihan, berdoalah kepada Allah untuk memberikan jalan yang terbaik menurut-Nya(tersirat dalam QS Al-Fatihah ayat 4-5), karena hanya Allah lah yang mengetahui jalan yang terbaik untuk kita, bukan keinginan kita. Dan juga Allah lah yang Maha Mengetahui.

*SEKIAN, KURANG LEBIHNYA MOHON MAAF, SEMOGA BERMANFAAT WASSALAMUALAIKUM J*

0 komentar:

Posting Komentar